Bismillah
Al-Qur’an adalah kitab suci yang kesucian dan keagungan nya langsung
dinyatakan oleh Allah Swt sebagai kalamullah nya. Dimasa awal pewahyuan al-Qur’an,
penghormatan dan penghargaan terhadap al-Qur’an tidak terwujud hanya dengan
membaca, mengahafal dan menulis nya saja, namun juga dengan semangat mereka
berusaha untuk memahami dan juga mendalami makna isi kandungan nya dan juga
berusaha untuk mendedikasikan dalam kehidupan keseharain nya. Maka dari itu
jika kita bandingkan dengan upaya kita hari ini dengan para sahabat dalam
mendedikasikan al-Qur’an dalam kehidupan keseharian, mereka jauh lebih
mengutamakan nya dibanding sekedar menghafal tanpa mengkaji dan mendedikasikan
nya dalam kehidupan. Dahulu mereka para sahabat tidak lah menambah jumlah
hafalan nya hingga sempurna apa apa yang mereka hafal telah mereka dedikasikan
dikehidupan nya. Dari hal seperti itulah yang kebanyakan diantara mereka
bagaikan al-Qur’an yang berjalan dibawah bimbingan Rasulullah Saw.
Dalam perjalanan sejarah literatur al-Qur’an bisa kita lihat bahwa
pengkajian al-Qur’an tidak hanya berhenti sampai kepada persoalan syariat
agama, tetapi juga terus didalami dan dikaji baik dari sisi ilmu pengetahuan
umum, sains, politik, sosial, ekonomi dll, sehingga dari sanalah banyak
melahirkan disiplin disiplin ilmu baru yang bisa kita nikmati hingga hari ini.
Begitulah negeri Syam pada masanya, sebuah negeri yang masyhur
dengan perkembangan kajian ilmu pengetahuan nya sehingga negeri syam juga
termasuk kedalam daerah yang dilrik oleh
khalifah sebagai pusat pengembangan dan pengkajian berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Negeri Syam, terletak di timur laut midetarinia, barat sungai Eferat,
utara gurun Arab dan sebelah selatan Pegunungan Taurus, dari nya banyak diutus
para nabi -mereka adalah Nabi Luth As, Ishaq As, Ya’qub As Ayyub As, Zulkifli
As, Daud As, Sulaiman As, Ilyas As, ilyasa As, Zakaria As, Yahya As, dan Isa As-
Waliyullah dan para ilmuan ternama, orang orang shaleh dan para ulama -seperti imam
Ath-Tabrani, Ibnu Qudamah al-Maqdisiy, imam as-Sakhawi, imam Nawawi, imam
ad-Dzahabi dll-.
Abu ‘imran Abdullah bin ‘Amir bin Yazid bin Tamim bin Rabi’ah
al-Yahshubi atau masyhur dikenal dengan imam Ibnu Amir as-Syami. Beliau
merupakan ulama dan intelek ahlu syam, beliau lahir di damaskus pada tahun 21 H
-ada juga yang mengatakan pada tahun 8 H- (beliau termasuk golongan tabi’in). Di negeri
syam beliau adalah seorang ulama besar dibidang qiraah dan menjadi panutan bagi
ahlu syam sepeninggal gurunya Bilal bin
Abi Darda dan pada masa itu qiraahn imam Ibnu Amir merupakan qiraah yang umum
dibacakan para ulama syam dan juga masyarakat negeri Syam.
Dalam transmisi bacaan al-Qur’an, al-Qur’an ditransmisikan dengan
tiga metode bacaan. Yaitu, kelambatan bacaan (But’un), kecepatan bacaan (sur’ah)
dan tidak cepat dan juga tidak lambat (tawassuth),
atau sering juga dinamai oleh para ulama ahlulqurra’ bacaan But’un dengan martabat
at-Tahqiq, bacaan Sur’ah dengan martabat al-Hadr, dan bacaan tawassuth
dengan martabat at-Tadwir. Dalam bacaan imam Ibnu Amir para ulama
ahli qiraah mengklasifiksikan bacaan imam ibnu Amir dalam bacaan at-Tawasuth.
Lebih lengkap (Baca: implementasi teori imam qiraah dalam membacaal-Qur’an).
Dalam perjalanan intelektual nya imam Ibnu Amir belajar al-Qur’an
kepada gurunya Abi Darda Uwaimir bin Zaid bin Qais, dan juga kepada al-Mughayyirah
bin Abdullah bin Umar bin al-Mughirah al-Makhzumi dari ‘Utsma bin Affan, adapun
imam Abu Darda dan Sahabat Utsman bin Affan membaca kepada Rasulullah Saw. dari
sini bisa kita ketahui bahwa imam Ibnu Amri merupakan generasi ketiga bacaan
nya -dari jalur gurunya al-Mughayyirah- sehingga menjadikan urutan transmisi
sanad nya menjadi tertinggi dikalangan imam qiraat yang lain.
Selain belajar al-Qur’an,
beliau juga banyak membaca hadist kepada para sahabat seperti an-Nu’man bin
Basyir, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dll. Dengan kemampuan dan kredibilitas itulah
hingga imam Ibnu Amir dikenal dan dipuji luas dikalangan para ulama, dan juga
menjadi daya tarik para penuntut ilmu dari berbegai daerah masa itu. Beberapa
diantaranya adalah yang meriwayatkan bacaan nya sendiri seperti imam Hisyam dan
imam Ibnu Dzakwan.
Abu al-Walid Hisyam bin’Ammar bin Nushair bin Maisarah bin Abban
as-Sulami azh-Dzhafri atau lebih dikenal dengan imam Hisyam. Lahir pada tahun 53
H. Dalam transmisi sanad beliau tidak meriwayatkan bacaan imam Ibnu Amir secara
langsung (bi Wasithah), melainkan melalui perantara gurunya Irak
al-Murri dan Ayyub bin Tamim dari Yahya adz-Dzamari lalu kemudian dari Abdullah
bin ‘Amir (imam Ibnu Amir) sampai kepada Rasulullah Saw. Selain ahli dibidang qiraah
beliau juga ahli dibidang hadist, diantara muridnya adalah imam al-Bukhari,
imam Abu Daud, imam Ibnu Majah, dan Imam an-Nasai. Dengan kealiman dan keluasan
ilmu beliau tersebut sehingga membawanya menjadi panutan dan imam masyarakat di
kota Damaskus.
Kemudian pada tahun 245 H setelah beliau mengabdikan dan
mendidikasikan dirinya pada islam, beliau kemudian berpulang kerahmatullah.
‘Abdullah bin Ahmad bin Basyar (Basyir) Ibnu Dzakwan bin Umar, atau
masyhur di kenal dengan imam Ibnu Dzakwan. Beliau lahir pada tahun 173 H dan
wafat pada tahun 242 H. Dalam transmisi sanad kelimuan nya beliau berguru
kepada Ayyub bin Tamim (guru Imam Hisyam) dan juga kepada imam al-Kisai sehingga dalam periwayatan nya terhadap qiraah
imam Ibnu ‘Amir tidak secara langsung (bi Wasithah). Selain pakar
dibidang qiraah beliau juga termasuk ulama besar di bidang hadist, beliau
banyak meriwayatkan hadist diantaranya dari imam Abu Dawud dan imam Ibnu Majah
dan juga banyak mengarang kitab dibidang ulumu al-Qur’an. Dengan kealiman dan
wawasan yang luas tersebut sehingga beliau masyhur dan dikenal memiliki murid
yang banyak.
Allahu ‘alam
Kolaka, 7 Agustus 2020
.
.
Referensi :
- Abdu al-Fatah al-Qadi, Tarikhu
al-Qurra’ al-‘Asyar wa ruwatuhum, Kairo: Maktabah al-Qahirah, Cetakan Pertama,
1998.
- Muhammad Salim Muhaisin, Mu’jam
Huffadz al-Qur’an ‘Abra at-Tarikh, Beirut: Dar al-Jil, cet: I 1992
- Abdu al-Fatah al-Qadi, Al-Wafi fi
Syarh As-Syatibiyyah, Kairo: Maktabah Dar as-Salam, cetakan ketiga, 2018.
- Id.wikipedia.org
Komentar
Posting Komentar